Masalah utama dari kesehatan adalah bagaimana usaha
manusia untuk secara preventif menghindarkan diri dari penyakit dan bagaimana
mengobati suatu penyakit bila sudah terlanjur terjangkit penyakit. Usaha
preventif yang dilakukan manusia adalah menciptakan vaksin untuk
penyakit-penyakit menular yang disebabkan virus dan juga bakteri. Kasus flu
burung (avian influenza) bisa memusnahkan kehidupan manusia jika tidak ada para
ilmuwan penemu dan pengembang vaksin flu burung tersebut, ilmuwan pengembang
vaksin tersebut membutuhkan pengetahuan yang mendalam tentang ilmu kimia untuk
menjelaskan struktur virus secara kimiawi. Beberapa penyakit baru misalnya
AIDS, penyakit genetika/keturunan (thalasemia) membutuhkan obat-obatan jenis
baru pula. Semuanya itu memerlukan riset yang panjang serta kerjasama dari
berbagai disiplin ilmu, dimana ilmu kimia mempunyai peranan yang utama.
Untuk aplikasi ilmu kimia di bidang kesehatan, peran
kimia sangat besar terutama dalam hal pembuatan obat-obatan. Berbagai macam
obat yang saat ini ada di pasaran maupun yang hanya bisa didapatkan dengan
resep dokter dihasilkan dari penelitian panjang dan riset terus menerus. Para
ahli menguji beraneka ragam zat untuk mengetahui sifat-sifat kimia, reaksi yang
terjadi dengan zat-zat tertentu di dalam maupun di luar tubuh manusia, maupun
zat lainnya yang secara kesehatan bisa memerangi penyakit tertentu.
Komposisi zat-zat di dalam suatu obat juga dipelajari
secara cermat dengan pengetahuan kimia yang mumpuni. Bidang kimia yang
mempelajari secara spesifik tentang hal ini adalah Kimia Farmasi. Ketepatan
komposisi dan kemampuan menentukan dosis obat juga bergantung pada penguasaan
terhadap ilmu kimia.
Penerapan ilmu kimia di bidang kesehatan khususnya dalam
pembuatan obat-obatan antara lain sebagai berikut.
Pembuatan
Obat Flu
Biasanya, obat untuk meredakan penyakit ini disebut obat
Influenza yang biasanya di sebabkan oleh virus. Komposisi obat flu terdiri atas
obat analgesik, anti piretik, dekongestan, dan obat alergi. Obat-obatan yang
termasuk analgesic dan antipiretik, diantaranya asetosal, asetaminofen,
salisilamid, asam mefenamat, dan kafein. Fenilpropanolamina HCI dan efedrima
HCI merupakan contoh obat dekongestan. Obat ini membantu melegakan saluran hidung
sehingga tidak tersumbat. Sedangkan, obat yang termasuk jenis antialergi adalah
klorofenilamin maleat dan dekstrometorfan HBr. Obat generik yang dapat kamu
gunakan untuk sakit seperti ini adalah parasetamol atau asetosal.
Pembuatan
Obat Batuk
Batuk umumnya dikelompokan menjadi betuk kering dan batuk
berdahak. Adapun batuk berdahak disebut batuk produktif karena mengeluarkan
banyak dahak. Batuk berdahak umumnya disebabkan oleh flu. Obat batuk mengandung
zat expektoran dan zat anti alergi. Seperti obat anti influenza, obat batuk
tidak boleh digunakan terus menerus.
Pembuatan
Obat Sakit Lambung
Sakit lambung atau sakit mag ringan dapat di obati dengan
antasida, suatu obat yang dapat menetralkan asam lambung. Untuk mengatasi rasa
kembung pada lambung digunakan senyawa simetikon, sedangkan untuk mengurangi
kejang perut digunakan senyawa papaverina HCI.
Pembuatan
Obat Diare
Obat diare bersifat atsorptif sehingga dapat menyerap
racun dari dalam tubuh. Zat aktifnya berupa karbon aktif, silicon dioksida,
kaolin, dan pectin selain itu dapat juga di gunakan zat yang bersifat
astringent yang dapat mengecilkan jaringan yang membuatnya pesat misalnya
tannin yang terdapat dalam teh pekat atau daun jambu.
Pembuatan
Antibiotik
Antibiotik yang ditemukan kali pertama pada 1928 oleh
alexander flemming adalah antibiotic penisiln. Antibiotic merupakan zat yang
diperoleh dari mikro organisme yang dapat menghambat atau membunuh mikro
organisme lain.
Selain pembuatan obat-obatan, penerapan kimia dalam kesehatan
lainnya seperti alkohol yang dimanfaatkan untuk sterilisasi dan handsanitaizer,
asam mefenamat untuk pereda nyeri, insulin buatan untuk stabilisasi gula darah,
dan sebagainya.
0 Response to "Penerapan Kimia Dalam Bidang Kesehatan"
Post a Comment