Pada tahun 1927 Davisson dan Germer di AS dan G.P Thomson
di Inggris meyakinkan hipotesis de Broglie dengan menunjukkan bahwa elektron
terdifraksi bila berkas itu dihamburkan oleh kisi atom yang teratur dari suatu
kristal. Konsep difraksi elektron ini diterapkan pada beberapa produk teknologi
seperti pada Mikroskop elektron.
Sifat gelombang elektron yang bergerak merupakan dasar
dari mikroskop elektron yang dibuat pertama kali tahun 1932. Daya pisah setiap
instrumen optis dibatasi oleh difraksi sehingga besarnya berbanding lurus
dengan panjang gelombang yang dipakai untuk menyinari benda yang diselidiki.
Dalam mikroskop elektron, kumparan yang berarus listrik dipakai untuk
menimbulkan medan magnetik yang berlaku sebagai lensa untuk memfokuskan berkas
elektron pada benda yang diselidiki. Untuk mencegah berkas itu tersebar
sehingga mengaburkan bayangan yang dihasilkan , dipakai sampel yang tipis dan
seluruh sistem dihampakan. Mikroskop elektron
menggunakan sinar elektron dengan panjang gelombangnya yang lebih pendek dari
panjang gelombang cahaya. Keadaan vakum diperlukan untuk menghalang pecutan
elektron berlanggar dengan molekul-molekul lain yang berada dalam ruang bebas
udara yang mengganggu fungsi utama mikroskop elektron itu tadi.
Terdapat dua jenis mikroskop elektron yang utama yaitu
Mikroskop Transmisi Elektron (TEM) dan Mikroskop Imbasan Elektron ( SEM). Dalam
penghasilan piranti mikroelektronik, TEM sering digunakan untuk melihat retakan
piranti berikut sifat kristal yang ada pada piranti mikroelektronik itu tadi.
Dalam suatu keadaan lain, TEM juga digunakan untuk melihat permukaan dari
sebuah piranti. Prinsip operasi SEM berbeda dengan TEM karana elektron hanya
akan mengimbas permukaan sampel selanjutnya hasil dari imbasan tersebut akan
dipancarkan dalam bentuk gambar. Gambar yang dihasilkan seperti gambar pada
layar televisi.
0 Response to "Penerapan Fisika Modern Untuk Materi Difraksi Elektron"
Post a Comment