Sebenarnya
aku malu kalau menceritakan tentang cinta pertama dalam arti cinta dengan lawan
jenis untuk pertama kalinya. Mungkin ini yang disebut-sebut dengan cinta monyet
itu lo... wkwk.. Tapi aku & dia itu mempunyai sifat yang sama yaitu
sama-sama pemalu, wkwkwk :D maka aku pun akan bercerita tentang “cinta
pertamaku yaitu cinta dimasa SMP ” .
Namanya
Aditya dia biasa dipanggil Ancoy. Sosoknya cuek dan pemalu. Lelaki kecil
berseragam putih biru itu selalu menarik hatiku. Rambutnya yang ikal, hitam,
& diberi gaya kepangan membuat aku semakin salah tingkah. Matanya yang
sipit dan sorot matanya yang tajam, membuatku terpesona. Aku mengenalnya sejak
kelas 2 SMP sedangkan dia kelas 3 smp, karena kami memang 1 sekolah. Dan yang
membuat aku senang adalah karena kelas kami bersebelahan. Dia kelas Ixc
sedangkan aku kelas VIIIa, kebetulan banget kelas kami tetanggaan jadi aku bisa
melihat dia terus dikala waktu istirahat :D
Maka
dengan kelas yang sebelahan seperti itu adalah hal yang menguntungkan bagiku
untuk mengejar/mengincar cowok secuek & pemalu kayak dia. Sehingga
momen-momen yang paling indah dan selalu kutunggu adalah: saat-saat PD(istilah
semacam Pengembangan diri alias olahraga bersama itu)! Waktu selesai olahraga
dia sering lewat disamping koprasi dia mau masuk kelas, aku jadi salting gitu
& akupun mulai mencari perhatian sama dia yaaa sebenarnya sih waktu dia
lewat itu malu banget + deg-degkan jantungku deg-degkannya jadi gak karuan
lagi...
Hanya
dalam waktu-waktu yang singkat dan terbatas seperti itulah aku kadang bisa
melihat dia, tapi sering juga aku gak ketemu sama dia ya walaupun lagi PD. Ya
kayak apa diakan olahraganya Badminton sedangkan aku volly jadi susah untuk
ketemunya. Tapi selain hari PD ada juga hari senin yaitu waktu Upacara, diwaktu
Upacara aku selalu ngambil barisan dipaling depan alasannya sih karena aku gak
tinggi/pendek padahal aku mau baris didepan karena aku mau melihat kakak kelas
itu, dan kebetulan juga dia barisnya dideretan depan jadi aku bisa sepuasnya
deh melihati dia terus :D sebenarnya sih malu kalau melihatin dia terus
takutnya dia curiga sama aku. Kalau dia curiga sama aku, aku takutnya dia
mencari tahu pas dia tahu akukan jadi malu kalau ketahuan suka sama dia.
Benar-benar kayak orang apa lagi aku dulu gara-gara dia, ya namanya ja cinta
monyet alias cinta dimasa-masa SMP mana dia cinta pertamaku lagi.....
Begitulah
waktu demi waktu kulalui di SMP. Aku tetap seorang yang pemalu begitupun dengan
dia. Lima bulan perasaan ini kurasakan dihati aku, aku tak pernah berusaha
untuk mengutarakan maksud hatiku padanya. Mungkin itu hanya cinta yang bertepuk
sebelah tangan. Karena dia pun tak pernah melakukannya untukku / tidak memberi
respon apa-apa sama aku. Hanya isyarat-isyarat dari tingkah lakunya &
pandangan matanya yang tajam padaku yang sedikit menghibur hatiku. Aku selalu
berprasangka kalau dia juga memiliki perasaan yang sama sepertiku, tapi
terkadang aku berfikir mana mungkin dia memiliki perasaan yang sama seperti apa
yang kurasakan sama dia sedangkan dia ja tidak tahu sampai sekarang kalau aku
suka sama dia walupun dia tahu palingan dia tahunya dari tingkahlakuku selama
ini sama dia ya akukan kalau ketemu sama dia / melihat dia jadi salting gitu
dan kayak orang bego gitu dan aku juga bisa mati gaya sendiri....
Sudah
lumayan lama perasaan ini ku rasakan sendiri sampai-sampai aku ngomong sama
sahabatku sendiri namanya adalah yasna, pertamanya sih aku malu harus jujur
sama sahabatku aku takut diejekin. Tapi mereka malah setuju 100% kalau aku suka
sama dia menurut mereka kami cocok tapi menurutku gak tahu deh. :/ diawal-awal
bulan maret sahabat aku bilang keaku katanya dia mau nanya-nanya tentang cowok
yang aku suka itu sama sahabatnya akupun langsung ngejawab kalau aku tidak
setuju sama usulnya itu, menurutku itu adalah cara yang salah aku Cuma berfikir
kalau dia nanya sama sahabatnya trus pas dia tanya balik ke sahabatku untuk apa
nanya-nanya tentang aditya otomatis sahabatku pasti bilang yang sejujurnya
kalau aku suka sama aditya kan ujung-ujungnya aku jadi malu. Sudah tahu aku
orangnya pemalu maka harus dibikin malu lagi ohh tidak tidak....
Ditengah
bulan maret ternyata sahabat aku benar-benar nanya sama sahabatnya aditya ternyata
dia gak main-main sama omongannya, & akhirnyapun sahabatnya tahu kalau aku
suka sama aditya.
Mau
diapain lagi ibarat nasi sudah jadi bubur sudah terlanjur. Dan sahabatnya
aditya bilang keadityanya langsung dan akhirnyapun aditya tahu juga kalau aku suka
sama dia, jujur aku sebenarnya malu banget sama semua ini andai saja waktu bisa
diputar pasti aku mau dimana waktu aku belum cerita semuanya sama sahabat aku.
Jujur aku nyesal banget pernah cerita sama dia, rasanya malu banget
sampai-sampai aku gak berani untuk keluar kelas, aku takut kalau diolokin sama
kakak kelas karena ketahuan suka sama aditya.
Diawal bulan
mei sahabat aku yang bernama ayu tingkah lakunya aneh banget sampai-sampai aku,
sita, sama yasna curiga sama gerak-geriknya dia & akhirnyapun kami ber3
mengikuti dia pergi. Sekitar 5 menit kami mengikuti dia eh ternyata dia pergi
keparkiran tapi yang anehnya ko dia jalannya merunduk kayak orang mau ngapain
ja ya, pikir kami bertiga.
Waktu kami
mengikuti dessy aku sempat melihat kalau si Dessy kayak ngebawak sesuatu gitu,
benar-benar mencurigakan gaya gerak-geriknya dia. Tapi kami gak boleh gegabah
& kamipun terus mengikuti dia trus. 15 menit setelah kami mengikuti dia
diparkiran motor ternyata dia mau ngerjain seseorang dengan cara mengelem jok
motor, kami sebenarnya sih belum tahu motor siapa makanya kamipun akhirnya
terus mengikutin dia trus.
Beberapa
menit kemudian si Dessy berhenti disalah satu motor seseorang tapi aku curiga
itukan motornya aditya kenapa dia berhentinya kesana pikirku.
Ternyata
aku benar gak salah lagi si Dessy mau ngelem jok motornya Aditya, aku juga gak
tahu kenapa dia bisa-bisanya ngelem jok motornya Aditya apakah mereka musuhan /
ada masalah kami bertiga kurang begitu tahu. Walaupun kami bertiga sahabatnya
Dessy tapi si Dessy itu gak pernah bilang apa-apa kekami makanya kami gak tahu
deh.
Seminggu
setelah kejadian gang kami & gang nya Aditya dipanggil kekantor, ternyata
aditya CS melaporkan kami karena ulahnya si Dessy. Aku juga bingung & aneh
sebenarnya siapa yang sudah bilang ini ke Aditya sampai-sampai dia melaporkan
kami semua.
Selama kami
didalam kantor aku hanya bisa menunduk & gak berani berkata apa-apa karena
aku malu sama Aditya & kawan-kawannya, setelah semuanya selesai aku dan
teman-teman akupun keluar dari kantor begitupun dengan Aditya CS.
Hingga
akhirnya masa perpisahan kelas IX datang juga. Dia lulus dari SMP. Aku hanya
bisa mengucapkan kata “selamat” kepadanya didalam hati, jujur sebenarnya sedih
banget waktu acara perpisahan itu dilaksanakan apalagi pas waktu kakak kelas
menyanyikan lagu “Tanpa tanda jasa” untuk guru langsung air mataku gak bisa
ditahan lagi dan akhirnyapun aku menangis.
Setelah
selesai mereka menyanyinya merekapun akhirnya duduk, waktu duduk aku melihat
dia memakai jaz perpisahan, lucu ada aku melihatnya sedih ada juga. Rasanya
ingin kuungkapkan perasaanku, tapi aku ragu. Dan aku takut. Apalagi aku seorang
perempuan? Hemm ... rasa cinta (atau apalah itu namanya) yang kupendam selama 1
tahun, tetap terkubur hingga aku berpisah dengannya. Waktu itu aku hanya
pasrah, kalau dia memang jodohku, biarkan waktu yang akan mempertemukan kami
suatu hari nanti (meski semua itu akhirnya tak pernah terjadi :) ).
Ada
rasa penyesalan atas apa yang aku lakukan selama 1 tahun itu. Tapi aku memang
tak punya keberanian yang cukup. Aku pengecut. Bahkan beberapa tahun
setelahnya, aku masih menyimpan rasa rindu terhadap lelaki kecil yang pernah
kukenal itu. Bagaimana kabarnya? Di mana dia sekarang? Mungkin jika aku dulu
pernah mengatakan rasaku padanya, aku akan tahu dengan pasti apakah dia juga
memiliki perasaan yang sama denganku. Aku akan tahu jawabannya dan tak perlu
selalu teringat kembali tentangnya.
Itulah
sekelumit kisah cinta yang kupendam untuk pertama kalinya. Pertama kali aku
merasakan jatuh cinta, dan tak pernah terungkapkan pada orang yang dimaksud.
Hanya lewat tulisan seperti ini perasaanku dapat terurai. Namun kini, satu hal
yang kusyukuri adalah justru ketidak beranianku itu sendiri.
Sejak
SD aku telah mempunyai pemahaman bahwa pacaran itu dilarang oleh agama. Kata
bapak, aku harus pandai menjaga pergaulan dengan lawan jenis. Aku tidak boleh
pacaran. Tetapi yang namanya masih remaja, pemberontakan batin itu hampir pasti
ada jika seorang remaja dilarang untuk pacaran. Jatuh cinta itu manusiawi, begitupun
yang terjadi denganku.
Namun
seiring berjalannya waktu dan bertambah pula pengetahuan agamaku, aku pun
kemudian bersyukur, karena waktu itu aku hanya menyimpan rasa cintaku di dalam
hati. Seandainya aku sampaikan rasa itu pada dia, apa yang akan terjadi?
Mungkin aku benar-benar akan pacaran, backstreet-backsreet-an, dan bertambah
banyaklah dosa-dosaku. Pelan-pelan aku menyadari, cukuplah rasa indah yang
pernah singgah di dalam hatiku yang masih belia itu, menjadi kenangan semata.
Tak perlu disesali, karena semua yang terjadi padaku tentu atas rencana Allah
Yang Maha Bijaksana :)
Oleh: Intan Minang Sari
owwww cerita sangat menarikk :) saya suka dgn ceritanya
ReplyDeleteaku juga dulu sama kyak kamu, suka sama seseorang tp g brani krna terlalu pengecut dan pemalu. smpai skrng msih sering kepikiran jg
ReplyDelete