Rumus Kimia Deterjen dan Sabun => Mungkin kita tidak asing dengan “mahluk” yang
namanya deterjen dan sabun. Kedua bahan pembersih tersebut selalu kita gunakan dalam kehidupan sehari. Tahukah Anda
bagaimana rumus kimia deterjen dan sabun?
Contoh sabun dan deterjen
Sumber gambar: www.unilever.co.id dan
|
Sebelum Anda mengetahui rumus kimia dari deterjen
dan sabun, mari kita intip proses pembuatan deterjen dan sabun secara
kimia.
PEMBUATAN
DETERJEN
Berdasarkan kandungan gugus aktifnya maka
detergen dikelompokan menjadi dua jenis yakni: deterjen jenis keras dan
deterjen jenis lunak. Bagaimana perbedaan kedua jenis tersebut? Bagaimana
proses pembuatan secara kimia kedua jenis tersebut?
Detergen
Jenis Keras
Detergen jenis keras paling sulit dihancurkan oleh
mikroorganisme walaupun zat tersebut dibuang zat tersebut masih aktif dan
dampaknya deterjen jenis ini akan menjadi penyebab pencemaran lingkungan
khususnya pencemaran air. Contoh deterjen jenis keras yakni Alkil Benzena
Sulfonat. Bagaimana proses pembuatan deterjen jenis keras secara kimia?
Proses pembuatan Alkil Benzena Sulfonat yakni dengan
cara mereaksikan Alkil Benzena dengan Belerang Trioksida (SO3). Dalam
hal ini, Alkil Benzena yang sering digunakan adalah jenis Deodecil Benzena (C6H5C12H25).
Reaksi antara Deodecil Benzena dengan Belerang Trioksida akan menghasilkan
Alkil Benzena Sulfonat (C6H4C12H25SO3H)
dengan persamaan reaksi sebagai berikut.
C6H5C12H25
+ SO3 è C6H4C12H25SO3H
Selanjutnya Alkil Benzena Sulfonat dinetralisasi
dengan Natrium Hidroksida (NaOH) sehingga menghasilkan Natrium Deodekil Benzena
Sulfonat (C12H25C6H4SO3Na)
dengan persamaan reaksi:
C6H4C12H25SO3H
+ NaOH è C12H25C6H4SO3Na
Detergen
Jenis Lunak
Disebut detergen jenis lunak karena bahan
penurun tegangan permukaannya mudah dirusak oleh mikroorganisme, sehingga tidak
aktif lagi setelah dipakai. Jadi deterjen jenis ini ramah dengan lingkungan.
Contoh deterjen jenis lunak yakni Lauril Alkil Sulfonat, sedangkan contoh
Lauril Alkil Sulfonat adalah Natrium Lauril Sulfat. Bagaimana proses pembuatan
deterjen jenis lunak secara kimia?
Proses pembuatan Lauril Alkil Sulfonat dengan
cara mereaksikan Lauril Alkohol dengan asam Sulfat pekat menghasilkan asam
Lauril Sulfat dengan reaksi sebagai berikut.
C12H25OH + H2SO4 è C12H25OSO3H
+ H2O
Asam Lauril Sulfat yang terjadi dinetralisasikan
dengan larutan NaOH sehingga dihasilkan Natrium Lauril Sulfat, dengan persamaan
reaksi sebagai berikut.
C12H25OSO3H +
NaOH è NaC12H25SO4
PEMBUATAN
SABUN
Dalam proses pembuatan sabun diawali dengan reaksi
saponifikasi atau reaksi penyabunan. Reaksi saponifikasi adalah reaksi
hidrolisis asam lemak (misalnya trigliserida) oleh adanya basa kuat (misalnya NaOH). Jadi bahan yang digunakan dalam proses saponifikasi
ini yakni trigliserida (C3H5(OOCR)3 dan
natrium hidroksida (NaOH) yang akan menghasilkan sabun (3NaOOCR) dan gliserin (C3H5(OH)3).
Adapun persamaan reaksinya sebagai berikut.
C3H5(OOCR)3 + 3NaOH
è 3NaOOCR + C3H5(OH)3
Berdasarkan persamaan di atas maka reaksi
pembuatan sabun atau saponifikasi akan menghasilkan sabun sebagai produk utama
dan gliserin sebagai produk samping.
Kesimpulan:
Berdasarkan hasil reaksi kimia di atas maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa rumus kimia untuk:
Deterjen jenis keras = C6H4C12H25SO3H
Deterjen jenis lunak = NaC12H25SO4
Sabun = 3NaOOCR
Demikian postingan Mafia Online tentang rumus
kimia deterjen dan sabun serta proses pembuatnnya secara kimia. Mohon maaf jika
ada kesalahan kata atau persamaan reaksi dari postingan ini. Salam Mafia =>
Kita pasti bisa.
Bisa produksi sabun sendiri nih. :) info yang menarik.
ReplyDelete