Di era teknologi yang berkembang sangat pesat ini, manuisa terus berusaha untuk
mengaplikasikan ilmu atau teori untuk memudahkan hidupnya, misalnya ilmu
fisika. Salah satunya teori radiasi benda hitam dikemukakan oleh Max Planck pada
tahun 1900. Dengan menggunakan prinsip radiasi benda hitam kita dapat
menentukan radiasi yang dipancarkan oleh tubuh manusia. Sebagian besar energi
manusia diradiasikan dalam bentuk radiasi elektromagnetik, khususnya infra
merah.
Salah satu alat yang menerapkan prinsip radiasi benda
hitam yakni temometer inframerah. Prinsip dasar termometer inframerah adalah
bahwa semua obyek memancarkan energi infra merah. Semakin panas suatu benda,
maka molekulnya semakin aktif dan semakin banyak energi infra merah yang
dipancarkan.
Termometer Inframerah menawarkan kemampuan untuk
mendeteksi temperatur secara optik selama objek diamati, radiasi energi sinar
inframerah diukur, dan disajikan sebagai suhu. Termometer jenis ini menawarkan
metode pengukuran suhu yang cepat dan akurat dengan objek dari kejauhan dan
tanpa disentuh sehingga dikenal dengan sebutan Termometer Tanpa Sentuh.
Termometer jenis ini sangat cocok digunakan untuk mengukur
suhu objek bergerak cepat, jauh letaknya, sangat panas, berada di lingkungan
yang bahaya, dan/atau adanya kebutuhan menghindari kontaminasi objek (seperti
makanan, alat medis, obat-obatan, produk atau test, dan lain sebagainya).
Kini termometer inframerah banyak dijumpai di
tempat-tempat keramaian akibat dari pandemi COVID 19 yang mengharuskan untuk
menghindari bersentuhan dan jaga jarak dengan orang lain, seperti di sekolah,
bandara, rumah sakit, hingga di pintu masuk di sejumlah kantor. Alat ini
dipakai untuk mengukur suhu tubuh tanpa harus kontak dengan orang yang akan
diukur suhunya. Petugas biasanya akan mengarahkan termometer ke kening orang yang
akan diukur suhunya seperti menembak, sehingga termometer ini dikenal juga
dengan sebutan Termometer Tembak. Sinar laser merah membantu petugas
mengarahkan bagian yang ingin diukur. Suhu badan kemudian akan ditampilkan di
layar di bagian belakang.
Pengukuran suhu dengan termometer tembak jauh lebih cepat
dibanding termometer biasa (yang menggunakan medium cairan atau sensor), di mana perangkat inframerah yang ada pada
termometer jenis ini bisa mendeteksi suhu dalam hitungan detik cukup hanya
membidikkannya ke objek yang bersangkutan.
Untuk dapat mengukur suhu sebuah benda atau tubuh manusia,
termometer inframerah akan menyerap radiasi gelombang elektromagnetik (sinar
inframerah) yang dipancarkan atau dipantulkan oleh sebuah benda atau tubuh
manusia yang sedang dibidik. Sinar inframerah tersebut bakal menembus lensa
termometer dan dihantarkan ke sebuah alat pendeteksi suhu bernama thermopile,
lalu mengubah pancaran radiasi tadi menjadi energi panas untuk kemudian
dikonversikan menjadi energi listrik. Energi listrik inilah yang bakal diukur
oleh termometer dan akan mengeluarkan hasil berupa besaran suhu yang
ditampilkan di layar termometer tembak.
Tidak hanya bisa digunakan untuk mengukur suhu tubuh dari
jarak jauh lho, temometer inframerah juga bisa digunakan untuk mencari titik
panas yang menjadi pusat api sehingga pemadam kebakaran mudah memadamkan api,
dan bisa juga digunakan untuk mengontrol temperatur mesin, yang merakit aneka
perangkat elektronik yang notabene rentan akan panas. Selain untuk mengukur
suhu tubuh yang akurat dan cepat, termometer inframerah juga memiliki
keunggulan lain yakni mudah dibawa karena termometer inframerah padat, ringan
dan mudah untuk dimasukkan ke dalam saku ketika tidak digunakan.
0 Response to "Penerapan Fisika Pada Termometer Tanpa Sentuh (Laser)"
Post a Comment